Sunday, October 14, 2018

Kenali Gejala HIV dan AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak dan menghancurkan sel CD45 pada sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV yang terus berkembang akan menjadi virus AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Sampai sekarang, para peneliti belum menemukan obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS, namun ada obat untuk memperlambat pertumbuhan penyakit tersebut. Jadi, sekali terkena virus itu akan menurun sampai anak cucu kalian.


Gejala HIV

  • Demam menggigil 
  • Sakit kepala 
  • Sering merasa lelah 
  • Muntah 
  • Terkena herpes zoester 
  • Diare 
  • Pembengkakan kelenjar 

Gejala AIDS

  • Berat badan turun tanpa alasan 
  • Sering berkeringat termasuk pada malam hari 
  • Bercak putih di bagian lidah, mulut, alat kelamin dan anus 
  • Bintik-bintik ungu 
  • Demam selama 10 hari 
  • Diare kronis 
  • Gangguan saraf 
  • Infeksi jamur 
  • Mudah memar dan berdarah 
  • Sulit mengendalikan emosi 
  • Ruam di kulit 
  • Nafas sesak 
  • Tubuh mudah lelah 

Kondisi komplikasi menular

Infeksi HIV/AIDS membuat tubuh kita lemah dan mudah terserang berbagai macam penyakit, seperti  :
  1. Tuberkulosis (TB) adalah infeksi di paru-paru yang menjadi penyebab utama penderita AIDS 
  2. Cytomegalovirus adalah virus herpes dalam cairan berupa air liur, darah, urin, mani, dan ASI. Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan pada mata, saluran pencernaan, paru-paru dan organ tubuh lainnya 
  3. Candidiasis adalah infeksi jamur candida yang menyebabkan ruam dan lapisan putih tebal di selaput lendir mulut, lidah, kerongkongan maupun vagina. 
  4. Meningitis kriptokokus adalah infeksi jamur yang menyebabkan peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. 
  5. Toksoplasmosis adalah infeksi mematikan, terdapat parasit dalam tinja pada kucing yang bisa menyebar. 
  6. HIV – associated nephropathy (HIVAN) adalah radang pada saringan ginjal. 
  7. Cryptosporidiosis adalah infeksi karena parasit usus yang ditemukan pada hewan. Anda dapat terkena parasit saat makan atau menelan air yang terkontaminasi. Hal ini dapat menyebabkan diare kronis dengan penderita AIDS 
  8. Anda dapat terkena kanker dan gangguan neurologis saat terkena AIDS 

Penyebab HIV/AIDS

  1. Ketika berhubungan seks dengan orang yang terkena HIV/AIDS tanpa memakai kondom. 
  2. Penggunaan jarum suntik dan peralatan pengobatan lainnya yang sudah terkontaminasi dengan penderita HIV/AIDS 
  3. Penggunaan jarum tato yang tidak disterilkan dan dibersihkan 
  4. Dari ibu yang memiliki HIV/AIDS akan menurun pada bayinya (sebelum atau sesudah lahir) dan sedang menyusui. 
  5. Memiliki IMS 
  6. Terkena darah, air mani atau cairan vagina pada luka seseorang yang memiliki infeksi HIV 

Mitos menular HIV/AIDS

  • Bersentuhan 
  • Berjabat tangan 
  • Pelukan atau ciuman 
  • Batuk atau bersin 
  • Menggunakan kolam renang bersama atau toilet duduk 
  • Memakai sprei bersama 
  • Peralatan makan bergantian 
  • Dari hewan 

Pengobatan HIV/AIDS

  • Konsultasi dengan dokter yang tau tentang HIV/AIDS 
  • Jika Anda aktif berhubungan seksual, bicarakan dengan pasangan seksual Anda 
  • Bergabung dengan grup atau komunitas dengan orang HIV/AIDS untuk mendapat dukungan lebih 
  • Mendapatkan informasi lebih dari organisasi layanan HIV/AIDS 
  • Lebih baik jangan berbagi status HIV/AIDS dengan orang lain karena tidak semua orang bisa berfikiran sama yang pada akhirnya hanya akan di diskriminasi 

Pengobatan dirumah

  • Menjaga sistem kekebalan tubuh dengan mengatur gaya hidup sehat 
  • Makan makanan dengan baik 
  • Rajin berolahraga dan istirahat cukup 
  • Menghindari konsumsi obat-obatan terlarang, alkohol dan rokok 
  • Belajar cara mengendalikan stres dengan efektif 

Jika anda memiliki HIV dan sedang hamil, sebaiknya konsultasi dengan dokter. Karena, tanpa obat 25 dari 100 bayi terkena infeksi HIV dari si ibu. Jika menggunakan pengobatan, operasi cesar dan tidak menyusui, menjadi 2 dari 100 bayi resiko penularan

Thursday, October 11, 2018

Penyebab Kanker Serviks dan Pengobatannya


Kanker serviks adalah kanker yang terjadi saat sel-sel darah di leher rahim/serviks tidak normal dan terus berkembang tak terkendali. Sel-sel abnormal menyebabkan tumbuhnya tumor pada serviks yang nantinya akan jadi kanker serviks. Serviks seperti tabung silinder yang menghubungkan antara vagina dengan rahim.


Gejala kanker serviks

  • Sesak nafas 
  • Gangguan pencernaan 
  • Pendarahan vagina yang tidak wajar 
  • Suara serak
  • Sulit menelan dan kehilangan nafsu makan 
  • Nyeri pada panggul 
  • Nyeri saat berhubungan seks 
  • Mudah lelah 
  • Cairan vagina tidak normal 
  • Terjadi benjolan atau pembengkakan 
  • Batuk berdarah 
  • Darah pada urin dan tinja 
  • Keringat parah pada malam hari 


Penyebab kanker serviks

Kanker serviks disebabkan oleh HPV (Human Papillomavirus), yaitu HPV 16 dan 18. Sedangkan HPV 8 dan 11 penyebab kutil pada kelamin.
Virus HPV bisa menular melalui hubungan seks dengan orang yang terinveksi HPV. Infeksi bisa sembuh sendiri tapi ada juga yang menyebabkan kanker serviks atau kutil kelamin.
Melakukan tes pap smear itu menjadi hal penting untuk wanita. Tes pap smear mampu mendeteksi perbedaan sel serviks sebelum berubah menjadi kanker.


Faktor resiko

  1. Infeksi HPV. Sering berganti pasangan untuk melakukan hubungan seks dapat meningkatkan resiko terkena HPV 16 dan 18. Begitu juga dengan melakukan seks tanpa kondom atau dengan seks toy. 
  2. Merokok. Tembakau mengandung zat kimia yang buruk untuk wanita. Wanita yang merokok  dua kali lebih besar terkena HPV 
  3. Imunosupresi. Pengobatan HIV/AIDS meningkatkan resiko terkena virus HPV dan penyebab kanker serviks 
  4. Infeksi klamidia. Dari tes darah, wanita yang beresiko terkena virus HPV adalah wanita yang pernah atau sedang menderita klamidia 
  5. Kurang mengonsumsi buah dan sayur. Pola makan kurang sehat juga menyebabkan resiko kanker serviks 
  6. Obesitas. Wanita yang kelebihan berat badan lebih mudah memiliki adenocarcinoma pada serviks 
  7. Penggunaan pil KB jangka panjang. Penggunaan pil kontrasepsi oral dalam waktu lebih dari 5 tahun dapat menyebabkan kanker serviks, karena pil KB mencegah kehamilan. Penelitian menemukan bahwa wanita menggunakan intrauterine device memiliki resiko rendah terhadap kanker. 
  8. Sering hamil. Wanita yang hamil dan melahirkan tanpa pernah keguguran lebih dari 3 kali memiliki resiko tinggi terkena kanker. 
  9. Hamil di usia sangat muda. Wanita yang berumur di bawah 17tahun hamil dan melahirkan anak pertama lebih rentan terkena kanker serviks 
  10. Kemiskinan. Kekurangan dalam biaya hidup dan layanan kesehatan mungkin menghalangi wanita untuk tes pap smear 
  11. Diethylstilbestrol (DES). DES adalah obat hormonal untuk pencegahan keguguran pada wanita. Obat ini beresiko lebih besar terkena kanker serviks pada anak yang dilahirkannya. Namun sekarang obat ini sudah tidak diresepkan lagi sejak 1980 
  12. Usia. Usia wanita 14tahun memiliki resiko lebih rendah daripada wanita dengan usia diatas 40 tahun 


Pengobatan

BEDAH
  1. Bedah laser untuk menghancurkan sel kanker 
  2. Cryosurgery untuk membekukan dan menghancurkan sel kanker 
  3. Konisasi atau biopsi kerucut untuk mengangkat sel kanker menggunakan pisau bedah, laser atau LEEP. 
  4. Histerektomi untuk mengangkat eterus dan serviks dengan sayatan diperut laparoskopi. 
  5. Trakelektomi radikal untuk mengangkat serviks, vagina atas, kelenjar getah bening di area pinggul melalui laparoskopi. 
  6. Bilateral salpingo oophorectomy untuk mengangkat kedua ovarium dan tuba falopi 
  7. Pelvic exenteration adalah operasi besar yang dilakukan jika kanker serviks kembali lagi 
RADIOTERAPI
  1. Radioterapi eksternal atau disebut juga EBRT menggunakan mesin radioterapi. Mesin ini akan menembakka gelombang energi ke panggul untuk menghancurkan sel kanker. 
  2. Radioterapi internal atau brakiterapi dengan cara memasukkan implan radioaktif melalui vagina dan ditempatkan langsung didekat sel kanker. 
KEMOTERAPI

Kemoterapi adalah pengobatan dengan memberikan penderita obat antikanker dalam bentuk obat atau suntik. Obat ini masuk ke aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

TERAPI TARGET

Terapi target adalah pemberian obat untuk menghambat pertumbuhan tumor. Salah satu obat terapi target adalah bevacizumab.

Wednesday, October 10, 2018

Waspadai 7 Gejala Flu Ini


Influenza atau lebih dikenal dengan flu adalah penyakit virus pada saluran pernafasan. Flu biasanya berlangsung selama 7 – 10 hari dan datangnya secara tiba – tiba. Flu bisa sembuh sendiri dan ada juga yang menggunakan obat alami atau obat resep.

Bagi orang tua, orang yang daya tahan tubuhnya lemah dan balita, flu bisa terasa lebih parah dan menyebabkan kematian. Orang dewasa biasaya terkena flu 2-3 kali per tahun, sedangkan anak-anak 6-7 kali per tahun.

Tipe lain dari flu adalah flu babi (HIN1) dan flu burung (H5N1, H7N9) dll. Jenis baru influenza A/H1N1 menyebabkan wabah pada Juni 2009.

Tanda-tanda flu

  • Merasa sangat kelelahan 
  • Demam tinggi sampai 38ÂșC 
  • Panas dingin dan otot nyeri 
  • Sakit kepala 
  • Batuk dan bersin hingga 6 minggu 
  • Mata terasa sakit 
  • Sakit tenggorokan 
  • Hidung meler 
  • Sakit perut 

Penyebab flu

Anda dapat terkena virus flu dengan menyentuh orang yang terinfeksi. Orang dewasa menular 1-2 hari sebelum mendapatkan gejala dan hingga 7 hari setelah sakit. Ada mitos penyebab flu karena makan gorengan atau minum es berlebihan, terkena hujan, masuk angin, berenang dan kena debu. Daya tahan tubuh menjadi faktor utama bagi penderita flu. 

Faktor resiko

  1. Usia. Umunya menyerang balita dan orang tua 
  2. Tempat tinggal. Tempat yang ditinggali banyak orang, seperti panti jompo atau asrama tentara 
  3. Sistem kekebalan tubuh. Pengobatan kanker, kortikosteroid dan HIV/AIDS lebih mudah untuk tertular flu 
  4. Penyakit kronis. Asma, diabetes atau jantung lebih meningkatkan resiko terkena flu 
  5. Hamil. Dalam trimester kedua dan ketiga 
  6. Kegemukan. Orang yang memiliki IMT 40 atau lebih 

Pengobatan

  1. Mandi dengan air hangat atau kompres untuk meredakan nyeri otot 
  2. Menghirup uap hangat dengan vaporizer untuk mengencerkan sekret hidung 
  3. Berkumur dengan air garam atau obat kumur 
  4. Minum air putih 2 liter per hari dan mengonsumsi suplemen vitamin 
  5. Istirahat cukup kurang lebih 7-8 jam per hari 
  6. Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit sesuai anjuran dokter 

Pencegahan flu

  • Menggunakan vaksin flu 
  • Memperkuat kekebalan tubuh dengan memakan makanan yang berprotein tinggi 
  • Menghindari udara dingin 
  • Rajin mencuci tangan dengan sabun 
  • Sering berkumur 

7 gejala flu yang harus diwaspadai


1.  Gejala lebih dari 2 minggu

Anda harus mewaspadai flu yang berlangsung sampai 3 minggu dan tidak menunjukkan tanda-tanda sembuh. Ini bisa jadi gejala asma, pneumonia atau penyakit paru lainnya 

2.  Gejala flu cepat kambuh

Ketika sudah sembuh tapi flu lagi karena daya tahan tubuh lemah. Ini bisa jadi pertanda infeksi sekunder. Infeksi sekunder umumnya mencakup sinusitis, bronkitis bahkan pneumonia

3.  Ingus berwarna – warni

Saat hidung meler, ingus berwarna selai putih bening, segera ke dokter.
Jika warna kuning, mungkin demam dan pilek jadi tidak harus pergi ke dokter. Jika berwarna hijau berarti Anda terkena infeksi bakteri atau jamur

4.  Mata gatal dan berair

Mungkin pertanda alergi. Tanda lainnya seperti gatal biduran, bersin-bersin, lidah bengkak, pusing dan kram perut

5.  Berat badan menurun


Flu membuat Anda tidak nafsu makan hingga membuat BB turun. Berat badan yang menurun drastis diikuti gejala flu menjadi pertanda hipertirodisme, kanker, infeksi bakteri sampai HIV

6.  Sakit kepala

Jika flu disertai demam, kekauan leher dan sulit berkonsentrasi, periksakan ke dokter. Ini bisa jadi karena mempengaruhi sistem saraf pusat seperti meningitis.
Jika sakit kepala yang terasa menekan disekitar mata dan hidung mungkin tanda infeksi sinus.

7.  Sakit dada dan jantung berdebar


Detak janntung tidak sinkron mungkin gejala dehidrasi atau virus yang menyerang jantung. Jika flu sampai sesak nafas, mengi, dan nyeri di dada jangan diabaikan. Itu bisa jadi tanda bronkitis, pneumonia atau emboli paru-paru.

Monday, October 8, 2018

Jenis Batuk dan Penyebabnya

Batuk adalah kondisi tubuh sebagai sistem pertahanan saluran pernafasan saat terjadi gangguan dari luar. Batuk jarang mengidentifikasikan penyakit serius karena terkadang saat kita tersedak atau terkena debu kita akan batuk. Efektivnya jika batuk akan sembuh dalam 3 minggu dan tidak selalu butuh obat. Minum campuran air lemon dan madu juga bisa meredakan batuk.

Penyebab batuk :

  • Penyakit jangka panjang yang kambuh seperti asma dan bronkitis kronis 
  • Rintis alergi 
  • GERD 
  • Cairan hidung menetes ke tenggorokan 
  • Merokok 
  • Paparan debu atau senyawa kimia 

Jenis – jenis batuk :

1.  Post-nasal drip

Lendir yang ada di hidung terlalu banyak hingga menyebabkan hidung tersumbat. Di kondisi ini Anda bisa mengalami batuk kering atau batu berdahak. Biasanya terjadi karena alergi atau suhu ruangan yang dingin yang akan bertambah parah saat malam hari. Anda juga akan merasakan gatal dimata dan bersin – bersin. Jika alergi biasanya dokter akan memberikan obat anti-histamin. Cobalah untuk menghangatkan diri jika suhu mulai dingin. Jika tetap batuk, konsultasikan segera ke dokter.

2.  Batuk asma

Batuk yang timbul karena memiliki riwayat asma. Yang dialami adalah batuk kering disertai dengan mengi saat bernafas. Akan sering batuk karena mengalami peradangan pada saluran nafas.
Gejala lainnya juga terjadi seperti sesak nafas dan cepat merasa kelelahan. Untuk pengobatannya harus diperiksakan ke dokter. Jika parah biasanya dokter akan meng-uap dulu agar saluran pernafasan mereda lalu diberi obat.

3.  Batuk karena asam lambung


GERD (gastroesophagal reflux disease) atau lebih dikenal dengan gangguan asam lambung. Orang yang mengalami GERD tidak hanya gangguan pencernaan tapi juga menyebabkan batuk.
Asam lambung akan naik hingga ke tenggorokan dan akhirnya batuk. Batuk yang dialami adalah batuk kronis dan akan semakin parah jika berbaring atau makan. Gejala lainnya adalah suara serak dan mulas. Pengobatannya dengan mengatasi GERD-nya dulu.

4.  PPOK

PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) adalah penyakit kronis pada paru-paru dengan penyumbatan saluran nafas dan kantung di paru-paru. Gejala yang muncul yaitu batuk jangka panjang dan sering terjadi di pagi hari. Batuk berdahak akan diiringi sesak nafas, mengi dan sering kelelahan.

5.  Batuk akibat obat

Jika sedang mengalami batuk kering dan mengonsumsi obat hipertensi maka kemungkinan batuk karena obat yang dimakan. Sebanyak 20% obat hipertensi bisa menyebabkan batuk beberapa saat setelah mengonsumsinya. Jika parah, konsultasikan pada dokter.

6.  Pneumonia

Awalnya batuk kering, setelah beberapa hari menjadi batuk berdahak hijau, kuning atau merah kebiruan. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Gejalanya yaitu demam, susah bernafas dan nyeri ketika mengambil nafas terlalu dalam.

7.  Batuk rejan atau pertusis

Batuk rejan adalah batuk yang mudah menular. Seseorang yang menderita pertusis akan batuk dengan keras yang diawali dengan tarikan nafas yang panjang melalui mulut. Batuk ini terjadi hingga 3 bulan disertai hidung meler, mata berair, demam serta terasa pengap.

Diagnosis batuk :

  • Pengambilan sampel dahak untuk menentukan adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri 
  • Rontgen dada untuk memeriksa jikalau mengalami infeksi paru-paru 
  • Spirometri adalah menarik dan menghembuskan nafas lewat tabung yang terhubung dengan mesin untuk memeriksa memiliki penyakit saluran pernafasan atau tidak 
  • Tes alergi untuk memeriksa apakah batuk yang memicu alergi seperti tungau debu



Susah Tidur? Kenali Gejala Insomnia

Insomnia adalah kondisi dimana anda kesulitan tidur. Biasanya hal ini cenderung dimilki oleh wanita dibandingkan laki-laki karena wanita lebih sensitif terhadap perubahan / depresi. Hal ini akan menyebabkan tubuh selalu terasa lelah walau sudah tidur selama 8 jam. Gangguan tidur ini memiliki 2 jangka, jangka pendek (insomnia akut) dan jangka lama (insomnia kronis). Insomnia akut bertahan selama semalam atau seminggu, sedangkan insomnia kronis bertahan 3 malam atau bahkan sampai berbulan-bulan. 


Gejala Insomnia

  • Kesulitan tidur malam 
  • Sering terbangun dini hari 
  • Tidak merasa segar saat bangun tidur 
  • Tubuh terasa selalu lelah 
  • Cepat marah, depresi / cemas\ 
  • Sulit mengingat 
  • Sakit kepala dan terasa tegang 

Penyebab Insomnia

1.  Perubahan hormon menstruasi dan menopause memungkinkan terkena insomnia

2.  Semakin umur bertambah semakin merubah pola tidur dan kesehatan.

3.  Memiliki gangguan mental seperti depresi atau kecemasan 
Terlalu mengkhawatirkan hidup ; sekolah, keluarga, dll. Sehingga otak terus aktif sampai larut malam.

4.  Mengatur jadwal kerja

5.  Terlalu banyak minum kopi
Kopi mengandung kafein yang memiliki paruh waktu 8-10 jam. Namun saat kamu berusia 20tahun keatas, efek kafein tidak seefektif lainnya

6.  Tengah malem sering merasa gelisah

7.  Sibuk mainan gadget sampai lupa waktu

8.  Menderita nyeri kronis
Setiap kondisi tidak nyaman pasti membuat tidur juga tidak lelap. Arthritis nyeri pinggang / punggung. Fibromyalgia memiliki banyak nyeri kronis dan membuat kamu terjaga di malam hari

9.  Mengonsumsi obat – obatan seperti antidepresan, corticosteroid atau obat hipertsensi lainnya.


10.  Terlalu khawatir tak punya waktu untuk tidur 

11.  Memiliki suatu alergi
Karena tingkat abnormal tinggi dari neurotransmitter yang terlibat peningkatan gairah. Mata memerah dan gatal serta hidung tersumbat juga dapat menyebabkan insomnia.

12.  Menderita kaki gelisah
Kondisi dimana kaki sangat terasa aneh dan terus mengeluh yang mencegah penderitanya jatuh terlelap.

13.  Cacingan 

Pengobatan Insomnia

1.  Dengan cara membawanya ke dokter. Dokter akan memberikan obat non-resep. Biasanya obat itu mengandung antihistamin yang dapat menyebabkan mengantuk tapi cuma ada efek sampingnya.

2.  Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendiagnosis kamu. 


Pengobatan dirumah

  • Berolahraga dan tetap aktif menjalani kegiatan sehari-hari 
  • Batasi tidru siang, bertahan selama 30 menit cukup dan jangan tidur jam 3 sore 
  • Menghindari asupan kafein, alkohol dan nikotin 
  • Hindari makanan dan minuman berat sebelum tidur